14 Oktober 2017

Sistem Ekonomi

Hasil gambar untuk sistem ekonomi
Terjadinya kelangkaan dalam sumber daya ekonomi yang menim­bulkan masalah ekonomi akan melahirkan tindakan untuk memecahkannya. Suatu negara memiliki cara tersendiri dalam memecahkan permasalahan ekonomi negaranya. Cara tersebut di kenal dengan sistem ekonomi.
Secara sederhana, definisi sistem ekonomi dapat diartikan sebagai cara pengorganisasian satuan ekonomi untuk membuat keputusan-keputusan mengenai ber­bagai masalah ekonomi masyarakatnya dalam rangka mencapai kesejah­teraan ekonomi yang diharapkan. Oleh karena itu, fungsi sistem ekonomi adalah untuk menjawab masalah kelangkaan dan masalah pokok ekonomi. Terdapat lima sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Kelima sistem ekonomi tersebut, yaitu sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat, sistem ekonomi pasar, sistem ekonomi campuran, dan sistem ekonomi Islam.


1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang dilakukan secara turun-temurun dengan menggunakan faktor produksi yang sederhana dan terbatas.
Beberapa karakteristik sistem ekonomi tradisional, yaitu sebagai berikut.
a.    Tujuan produksi tidak terlalu dimotivasi untuk mencari keuntungan.
b.    Skala produksi masih sangat kecil, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
c.    Kelebihan produksi ditukarkan (barter) dengan produksi dari unit ekonomi lain.
d.    Pembagian kerja umumnya masih sangat terbatas dan hanya dilakukan atas dasar turun-temurun. Contohnya keluarga petani biasanya dilarang untuk mengembangkan keahliannya di semua bidang non-pertanian karena  dalam sistem perekonomian tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas mem­berikan perlindungan dalam bentuk per­tahanan, dan menjaga ketertiban umum. Masalah apa (what) dan berapa, bagaimana (how) dan untuk siapa (for whom)barang diproduksi sebagai kegiatan ekonomi semuanya diatur oleh masyarakat. Oleh karena itu, sistem ekonomi ini tidak dapat diharapkan untuk membangun perekonomian modern.
Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi tradisional.
a.    Kelebihan sistem ekonomi tradisional:
•      Tidak ada persaingan tidak sehat di ­bidang ekonomi karena pada diri mereka terlekat rasa per­saudaraan.
•      Mereka hidup aman karena masih merasa keluarga.
•      Jarang terjadi krisis ekonomi karena semua sendi ke­hidupan ekonomi berjalan sesuai tradisi.
b.    Kekurangan sistem ekonomi tradisional:
•      Efisiensi dan efektivitas kurang karena bersifat tradisional.
•      Tingkat kemakmuran rendah karena produktivitas rendah.
•      Kegiatan ekonomi dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar.
•      Sukar menerima perkembangan teknologi karena terikat dengan adat.

2.  Sistem Ekonomi Terpusat
Sistem ekonomi terpusat disebut juga sistem ekonomi komando yaitu, sistem ekonomi ketika sektor perekonomian diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Dengan kata lain, peran individu dalam kegiatan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a.    Penguasaan sumber daya alam atau faktor produksi dikuasai oleh negara.
b.    Imbalan yang diberikan pada perseorangan didasarkan pada kebutuhannya bukan berdasarkan jasa yang diberikannya.
c.    Prinsip keadilan pada sistem ekonomi terpusat adalah setiap orang mendapatkan imbalan yang sama.
d.    Persoalan pokok ekonomi sepenuhnya direncanakan oleh pemerintah.
Kelebihan sistem ekonomi komando antara lain.
a.    Mudahnya pengawasan pemerintah dalam kegiatan perekonomian.
b.    Negara bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan perekonomian.
c.    Terjadinya pemerataan pendapatan antar lapisan masyarakat.
Adapun kekurangan sistem ekonomi komando antara lain.
a.    Potensi, inisiatif dan kreativitas masyarakat tidak dapat berkembang.
b.    Sering terjadinya monopoli yang merugikan masyarakat.
c.    Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam meman­faatkan sumber daya.

3.  Sistem Ekonomi Pasar (Market Economy System)
Sistem ekonomi pasar atau lebih dikenal dengan sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi ketika sektor perekonomian diserahkan sepenuhnya pada permintaan dan penawaran di masyarakat (mekanisme pasar). Sistem ini sesuai dengan doktrin laissez faire “biarkan segala sesuatu berjalan sendiri” yang digagas oleh Adam Smith. Dalam sistem ekonomi pasar dinyatakan bahwa kebebasan secara penuh kepada individu akan mem­bawa kemakmuran masyarakat.
Karakteristik sistem ekonomi pasar, antara lain sebagai berikut.
a.    faktor produksi dikuasai dan dikelola oleh individu;
b.    kegiatan produksi dilandasi oleh semangat mencari keuntungan maksimum;
c.    munculnya persaingan antar­pemilik faktor produksi;
d.    peran pemerintah dalam perekonomian relatif kecil;
e.    kegiatan ekonomi diserahkan se­penuh­nya kepada interaksi permin­taan dan penawaran pasar (mekanisme pasar);
f.    percaya bahwa semua yang terlibat dalam kegiatan ekonomi akan diuntungkan, minimum tidak ada yang dirugikan (win-win solution).
Berdasarkan karakteristik sistem ekonomi pasar, pada intinya sistem ekonomi pasar menekankan pada pengakuan yang luas terhadap kegiatan ekonomi perseorangan, pengaturan ekonomi didasarkan pada mekanisme pasar sehingga kedudukan pemerintah sangat kurang, yaitu sebagai pengamat dan pelindung dalam perekonomian.

4. Sistem Ekonomi Campuran (Mixed Economy System)
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang merupakan perpaduan antara sistem ekonomi pasar dan komando. Sistem ini mengadopsi semua kelebihan yang ada pada sistem pasar dan komando, serta membuang semua kelemahan dari kedua sistem ekonomi tersebut. Semua negara di dunia sebenarnya menganut sistem ekonomi campuran ini. Dalam realitasnya, tidak ada negara yang murni kapitalis dan murni komando.
Dalam sistem ekonomi campuran, sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana negara yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi. Sistem ekonomi campuran umumnya di­guna­kan oleh negara-negara dunia ketiga, dengan bo­bot yang berbeda. Misalnya, di Filipina bobot sistem eko­nomi pasarnya le­bih tinggi di­ban­dingkan bobot sis­tem sosialisnya atau di India bobot sosialismenya lebih tinggi dari­pada bobot ekonomi pasarnya. Indonesia pada dasarnya juga menganut sistem ekonomi campuran yang dalam penjelasan UUD 1945 Pasal 33 di kenal dengan istilah sistem demokrasi ekonomi.

5. Sistem Ekonomi Islam (Islamic Economy System)
Dewasa ini berbagai pihak mulai mengenalkan sistem ekonomi Islam sebagai alternatif baru pemecahan masalah pokok ekonomi. Sistem ini bercirikan dengan memasukkan nilai-nilai Islam sebagai variabel dalam kegiatan dan kebijakan ekonomi. Prinsip keadilan pada sistem ini, yaitu setiap orang berhak menerima imbalan sesuai prestasi selama tidak merugikan orang lain berupa kecurangan (gharar) dan judi untung-untungan (maisyir). Dalam hal ini bisa diartikan sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang berdasarkan nilai-nilai Islam yang universal.
Dalam kehidupan ekonomi, sistem ekonomi Islam dapat dilihat penerapannya, yaitu sebagai berikut.
a.    Islamic Development Bank (IDB) atau Bank Pembangunan Islam yang tidak menerapkan sistem bunga (interest) dan ternyata mampu bersaing dengan bank-bank kapitalis (negara Barat).
b.    Bank-bank Islam seperti Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama di negara Indonesia dan lembaga-lembaga keuangan syariah.
c.    Pusat-pusat perdagangan yang ber­dasarkan syariah.
Karakteristik sistem ekonomi Islam, di antaranya sebagai berikut.
a.    Pemilikan barang bukanlah pe­nguasaan mutlak atas sum­­ber-sumber ekonomi, tetapi kemampuan untuk memanfaatkannya.
b.    Lamanya kepemilikan manusia atas se­suatu benda terbatas pada lamanya manusia itu hidup di dunia ini.
c.    Kerja sama antarpelaku ke­giatan ekonomi merupakan watak masyarakat ekonomi menurut ajaran Islam.
d.    Mencegah penindasan eko­nomi (distribusi ke­kayaan) dengan tidak merata.
e.    Peranan negara pada umum­nya dan pemerintah pada khususnya sangat me­nen­tukan sekali dalam pe­laksanaan nilai-nilai sis­tem ekonomi Islam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...