Barang atau benda menjadi alat pemuas
kebutuhan, untuk memperolehnya diperlukan adanya pengolahan yang disebut dengan
produksi. Dalam proses produksi dibutuhkan berbagai sumber daya ekonomi atau
faktor-faktor produksi, yaitu sebagai berikut.
1. Sumber Daya
Alam
Faktor sumber daya alam adalah sumber
daya yang tersedia di alam semesta, baik secara langsung atau tidak langsung
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya, tanah, air, sinar
matahari, dan barang-barang tambang. Sumber daya alam sudah tersedia di alam,
tetapi masih harus digali terlebih dahulu agar dapat dimanfaatkan oleh manusia.
2. Sumber Daya
Manusia
Peran manusia dalam
kegiatan ekonomi tidak hanya sebagai sumber daya, tetapi juga sebagai pengguna
hasil-hasil kegiatan ekonomi. Kelangkaan sumber daya manusia terdiri atas
kelangkaan secara kuantitas, dalam bentuk jumlahnya secara fisik, dan
kelangkaan secara kualitas, dalam bentuk kemampuan pikirnya. Untuk mengatasi
masalah kelangkaan tersebut, manusia dituntut untuk meningkatkan kemampuan
pikirnya, yaitu dengan meningkatkan pendidikan, pengetahuan, keahlian, dan penguasaan teknologi.
Secara umum, sumber
daya manusia atau tenaga kerja dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai
berikut.
- Tenaga Kerja Terdidik (skilled labour) atau Tenaga Ahli atau Tenaga Mahir, yaitu tenaga kerja yang mendapatkan suatu keahlian atau kemahiran pada suatu bidang karena sekolah atau pendidikan formal dan non formal. Contohnya guru dan dokter.
- Tenaga Kerja Terlatih (trained labour) atau tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja. Contohnya supir, pelayan toko, montir, pelukis
- Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih (unskilled and untrained labour) atau tenaga kerja kasar, yaitu tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh kuli, buruh angkut, buruh pabrik dan pembantu rumah tangga.
3. Sumber Daya
Modal
Sumber daya modal adalah segala sarana
yang digunakan untuk menghasilkan barang lain. Sumber daya modal bisa berbentuk
uang, dan berbentuk modal fisik, yaitu bahan mentah,
gedung, peralatan, dan mesin-mesin. Kelangkaan sumber daya modal bermuara pada
kemauan dan kemampuan manusia sendiri. Pada dasarnya setiap orang memiliki
kemampuan untuk membentuk sumber daya modal tersebut. Salah satu cara membentuk
modal adalah kemauan yang kuat untuk bekerja keras dan berusaha.
Secara umum, sumber
daya modal berdasarkan bentuknya dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut.
- Modal nyata (modal kongkret), yaitu modal yang berwujud (tangible) atau dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi, seperti uang, mesin produksi, kendaraan angkut, dan sebagainya.
- Modal tidak nyata (modal abstrak), yaitu modal yang tidak berwujud (intangible) tetapi memiliki nilai dalam perusahaan. Seperti keterampilan, pengetahuan, jaringan informasi, dan sebagainya.
- Adapun dari segi manfaatnya dalam proses produksi, modal dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut.
- Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-kali dalam proses produksi. Contohnya gedung dan mesin-mesin pabrik
- Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam proses produksi. Contohnya bahan baku.
4. Sumber Daya
Keahlian/ Skill Wirausaha (Entrepreneur)
Sumber daya keahlian
atau skill wirausaha adalah sumber daya manusia yang mampu/memiliki
keahlian mengelola ketiga sumber daya produksi lainnya (alam, tenaga
kerja, dan modal) serta bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi.
Untuk
memiliki jiwa dan semangat kewirausahaan, seringkali cara
yang ditempuh adalah dengan mempelajari cerita sukses dari seorang wirausaha
yang sudah berhasil. Secara umum langkah-langkah seorang wirausaha, meliputi
tiga tahap, dimulai dari menemukan ide,
kemudian menuangkannya ke dalam inovasi (innovation) dan invensi (invention)
melalui penelitian dan pengembangan (research and development), sampai
akhirnya menjadi barang atau produk yang siap dijual.
Fakta
menunjukkan berbagai sumber daya produksi memiliki keterbatasan
sehingga konsekuensinya alat pemuas kebutuhan yang dihasilkannya pun bersifat
terbatas, sedangkan di sisi lain kebutuhan manusia akan alat pemuas kebutuhan
relatif tak terbatas baik secara kuantitas maupun kualitas. Fakta ketimpangan
ini terbukti dari sulitnya manusia memperoleh sumber alam, tenaga kerja, modal
maupun skill wirausaha. Keadaan alat pemuas yang terbatas sedangkan
manusia relatif tidak terbatas, inilah yang disebut dengan kelangkaan (scarcity).
Kelangkaan inilah yang merupakan masalah inti dari ilmu ekonomi.
Keterbatasan manusia
menyebabkan banyak hal terasa langka (scarce). Kelangkaan mencakup
kuantitas, kualitas, tempat dan waktu. Sesuatu tidak akan langka kalau jumlah
(kuantitas) yang tersedia sesuai kebutuhan, berkualitas baik, tersedia dimana
saja (disetiap tempat) dan kapan saja (waktu) dibutuhkan.
Kelangkaan berbagai
alat pemuas kebutuhan tersebut terjadi karena beberapa faktor, yaitu sebagai
berikut.
- Terbatasnya ketersediaan sumber daya alam.
- Kemampuan manusia untuk mengolah alam yang terbatas.
- Terjadinya perusakan alam oleh manusia.
- Pertumbuhan kebutuhan manusia yang lebih cepat daripada kemampuan manusia untuk menghasilkan atau menemukan sumber-sumber alat pemuas kebutuhan yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar