16 Oktober 2017

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Hasil gambar untuk elastisitas permintaan dan penawaran
a.   Faktor-Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan merupakan sebuah ukuran seberapa besar derajat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga. Berikut merupakan faktor – faktor yang mempengaruhi besarnya elastisitas permintaan:

1)   Ketersediaan Barang Substitusi
Ketersediaan barang subtitusi akan memengaruhi elastisitas permintaan. Semakin sulit mencari substitusi suatu barang, permintaan akan semakin inelastis. Contohnya, beras bagi masyarakat Indonesia sulit dicari substitusinya. Karena itu, permintaan beras bersifat inelastis.
2)   Proporsi Kenaikan Harga terhadap Pendapatan Konsumen
Jika proporsi kenaikan harga besar, permintaan akan cenderung lebih elastis. Contohnya, garam dan lemari es. Ketika harga garam naik 50%, dan diuangkan misalnya hanya mencapai Rp1000,00. Angka tersebut merupakan bagian yang sangat kecil jika dibandingkan dengan pendapatan sebagian besar keluarga sehingga tidak memengaruhi konsumsi terhadap garam. Lain halnya ketika harga lemari es naik 10% dan jika diuangkan misalnya mencapai Rp300.000,00. Hal ini tentunya dapat menyebabkan beberapa keluarga menunda pembelian lemari es sampai bulan depan.
3)   Jumlah Barang
Semakin banyak jumlah pemakai suatu barang, permintaan akan barang tersebut akan semakin inelastis. Contohnya, hampir semua masyarakat di Indonesia mengonsumsi beras sebagai makanan pokok sehingga permintaan terhadap beras bersifat inelastis. Dengan demikian, semakin pokok suatu barang, akan semakin inelastis permintaannya. Namun yang harus diingat, pokok tidaknya suatu barang itu relatif. Artinya, bisa saja suatu barang bagi sebagian masyarakat menjadi barang pokok dan bagi sebagian yang lainnya termasuk barang mewah. Hal ini jelas menunjukkan bahwa elastisitas harga dipengaruhi oleh pokok tidaknya suatu barang.
4)   Jangka Waktu
Jangka waktu permintaan atas suatu barang juga akan berpengaruh terhadap elastisitas harga. Namun hal ini bergantung kepada apakah barangnya durabel (tahan lama) atau nondurabel (tidak tahan lama).
Untuk barang-barang yang habis pakai dalam waktu kurang dari satu tahun (non-durable goods), elastisitas harga akan lebih besar dalam jangka panjang dibanding dalam jangka pendek. Hal ini disebabkan oleh dua faktor. Pertama, konsumen membutuhkan waktu untuk mengubah kebiasaan meraka. Misalnya harga tempe naik. Konsumen yang terbiasa makan dengan tempe akan sulit mengubah kebiasaan tersebut dalam jangka pendek. Akibatnya, permintaan tempe dalam jangka pendek akan mengalami penurunan yang lebih kecil dibanding dalam jangka panjang. Kedua, kadang-kadang permintaan terhadap suatu barang berkaitan dengan barang lain yang perubahannya akan terlihat dalam jangka panjang. Contohnya harga BBM naik. Biasanya konsumen akan mengurangi jumlah (jam) pemakaian kendaraannya sehingga dalam jangka pendek elastisitas permintaannya akan besar. Hal ini, tentunya disebabkan konsumen tidak dapat mengubah stok kendaraannya atau segera mengubah kendaraannya dengan kendaraan hemat BBM. Namun dalam jangka panjang, dua atau tiga tahun kemudian dengan kendaraan yang hemat BBM, penurunan penggunaan BBM akan lebih besar sehingga elastisitas permintaan jangka panjang akan lebih besar dibanding dengan jangka pendek.

b.   Faktor-Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Penawaran
Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi besar­nya elastisitas penawaran, yaitu sebagai berikut.
1)   Jenis Produk
Kurva penawaran produk pertanian umumnya inelastis. Oleh karena produsen tidak mampu memberikan respons positif yang cepat terhadap perubahan harga. Contohnya ketika harga beras naik 15%, petani tidak dapat langsung panen tetapi harus menanam dahulu padi dan baru dapat dipanen 5 sampai 6 bulan yang akan datang. Sementara kurva penawaran produk industri umumnya elastis karena mampu merespons dengan cepat terhadap perubahan harga. Contohnya, ketika harga tekstil naik, pengusaha tekstil akan memperpanjang jam kerja/lembur pegawainya untuk menambah produksi.
2)   Sifat Perubahan Biaya Produksi
Penawaran akan bersifat inelastis jika kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya tinggi. Sebaliknya penawaran yang dapat ditambah dengan pengeluaran biaya tambahan yang tidak terlalu besar, penawaran akan bersifat elastis.
3)   Jangka Waktu
Hampir semua barang memiliki elastisitas penawaran yang lebih besar  dalam jangka panjang, dibanding dengan dalam jangka pendek. Hal ini disebabkan perusahaan dalam jangka panjang dapat mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam jangka pendek. Contohnya, perusahaan tekstil dalam jangka waktu kurang satu tahun tidak dapat membangun pabrik baru, tetapi dalam jangka waktu dua atau tiga tahun yang akan datang perusahaan tersebut mungkin dapat membangunnya. Dengan demikian, kurva penawaran tekstil dalam jangka panjang lebih elastis dibanding dalam jangka pendek.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...