1. Pengertian
Ilmu Ekonomi
Manusia sebagai subjek dalam
kegiatan ekonomi tentu akan selalu dihadapkan kepada masalah-masalah yang
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Upaya manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya merupakan kajian ilmu ekonomi yang paling mendasar.
Kebutuhan manusia berbeda untuk setiap lapisan dan kondisi masyarakat. Artinya,
kebutuhan pada satu tingkat sosial masyarakat atau lingkungan tertentu belum
tentu menjadi kebutuhan di tingkat sosial masyarakat atau lingkungan lainnya.
Fakta inilah yang menjadikan kajian tentang kebutuhan dan upaya memenuhi
kebutuhan tersebut menjadi hal yang menarik untuk dipelajari.
Xenophon (440–355SM) menyatakan
bahwa secara etimologis (menurut asal kata), kata ekonomi berasal dari bahasa
Yunani, oikonomia yang merupakan gabungan dari dua kata, yaitu dari kata
oikos yang berarti rumah tangga, dan nomos yang berarti aturan,
kaidah, atau pengelolaan. Jadi, pengertian yang sangat sempit dan sederhana
ekonomi berarti aturan-aturan, kaidah-kaidah, atau cara pengelolaan suatu rumah
tangga. Akan tetapi, secara istilah terdapat pengertian yang cukup beragam.
a. Paul A. Samuelson (2001), mendefinisikan ekonomi sebagai
kajian masyarakat menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi
komoditi-komoditi berharga dan mendistribusikannya kepada masyarakat luas.
b. Alfred Marshall, dalam bukunya Principles of
Economics seperti dikutip oleh Mubyarto (1987), mendefinisikan ilmu ekonomi
sebagai suatu studi tentang manusia dalam kehidupannya sehari-hari yang
mempelajari tindakan individu atau kelompok yang berkaitan erat dengan
pencapaian dan pemenuhan alat kebutuhan materi bagi kesejahteraannya.
c. Menurut Dominick Salvatore dan Eugene A. Diulio (2004), ekonomi
adalah ilmu sosial yang mempelajari individu-individu dan organisasi yang
terlibat dalam produksi, konsumsi, dan distribusi barang dan jasa.
Berdasarkan pendapat para ahli
mengenai definisi ilmu ekonomi tersebut, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut.
Ilmu ekonomi sebagai ilmu yang
mempelajari bagaimana individu atau masyarakat memilih cara penggunaan sumber
daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan sebagai usaha mencapai kemakmuran.
Ilmu ekonomi dapat diartikan juga
sebagai ilmu yang mempelajari individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan
untuk menggunakan sumber daya-sumber daya yang langka (dengan dan tanpa uang) dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya
(kemakmuran/kesejahteraan).
2. Perkembangan
Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi mulai dirintis oleh
para Merkantilis atau Kameralis (kaum pedagang) dan kaum Fisiokratis di Prancis
antara abad ke-16 dan ke-17. Merekalah orang-orang yang kali pertama memandang
ekonomi sebagai hal yang bersifat otonom (mandiri). Sebelumnya tidak ada ilmu
ekonomi, betapapun besarnya perhatian mereka terhadap perdagangan, mata
pencarian, kekayaan, pembuatan uang logam dan pajak. Akan tetapi, pengakuan ilmu
ekonomi sebagai cabang ilmu tersendiri baru diakui pada abad ke-18 setelah
munculnya seorang pemikir ekonomi asal Skotlandia Adam Smith dalam dunia ilmu ekonomi.
Sejarah ilmu ekonomi yang lahir
pada 1776 disebut sebagai ilmu ekonomi politik bukan ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi
politik adalah suatu ilmu kemasyarakatan modern yang membahas hubungan antara
proses-proses politik dan ekonomi. Perubahan nama ekonomi politik menjadi nama
ilmu ekonomi baru terjadi pada 1890, pada saat Alfred Marshall, seorang ahli ekonomi dari Universitas
Cambridge, Inggris menerbitkan karyanya “The Principles of Economics”.
Dalam perkembangannya,
aliran ekonomi yang dikemukakan oleh Adam Smith dikenal dengan nama ‘aliran (mazhab) ekonomi
klasik’ atau aliran pertama dari ilmu ekonomi modern. Aliran ekonomi klasik
menginginkan diberlakukannya hukum alamiah (natural law) yang
menghendaki kebebasan dan pengembangan individualisme. Menurut Adam Smith, jika setiap orang diberi kebebasan untuk
mengembangkan diri dalam mencapai keinginan dan motif pribadinya, masyarakat
secara keseluruhan akan mencapai kesejahteraan atau kemakmuran. Semangat ini
kemudian menjiwai sistem ekonomi liberal yang berkembang pesat ke seluruh dunia
sejak akhir abad ke-18.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar