8 Oktober 2010

Unsur-Unsur Manajemen


Seperti halnya ilmu ekonomi, manajemen juga mengalami perkembangan dari waktu ke waktu sesuai dengan keadaan zaman. Catatan dan ide yang berhubungan dengan manajemen sudah ada sejak zaman kuno. Misalnya, interpretasi atau penafsiran terhadap tulisan pe ninggalan di Mesir pada 1300 sebelum Masehi, menunjukkan pengakuan betapa pentingnya organisasi dan administrasi di dalam pemerintahan. Akan tetapi, manajemen modern seperti yang di kenal saat ini baru muncul pada 1800-an. Dari sinilah teori manajemen akhirnya terus berevolusi mengikuti perubahan zaman.
Manajemen bukanlah persoalan baru bagi manusia, karena umurnya sejalan dengan mulainya manusia hidup berkelompok dan berusaha mewujudkan cita-cita bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi setiap orang yang ingin belajar ilmu
manajemen, perlu mengetahui sejarah perkembangan pemikiran manajemen yang akan membantu menemukan kembali ide-ide dasar yang telah diletakan oleh para pendahulu. Menurut literatur/kepustakaan bahwa manajemen berkembang dari dua aliran yaitu
sebagai berikut.
1. Aliran Continental atau yang berasal dari Eropa barat yaitu Belanda. Aliran ini berpendapat, manajemen adalah bagian dari rumpun ilmu ekonomi perusahaan dan tidak merupakan ilmu yang berdiri sendiri.
2.  Aliran Anglo Saxon yang bersumber di Amerika. Aliran ini berpendapat, manajemen merupakan suatu ilmu yang dalam perkembangannya sedang mendewasakan diri sebagai suatu disiplin ilmu yang betul-betul dapat berdiri sendiri.
1. Pengertian Manajemen
Konsep manajemen muncul sebagai konsekuensi logis dari tidak seimbangnya pengembangan teknis dengan kemampuan sosial. Istilah manajemen dikemukakan oleh berbagai ahli dari sudut pandang yang berbeda, sesuai dengan latar belakang yang dimiliki. Beberapa definisi yang digunakan oleh para ahli, antara lain sebagai berikut.
a.     James A. F. Stoner, dkk. (1996), mendefinisikan manajemen sebagai proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan me ngendalikan pekerjaan anggota organisasi serta menggunakan semua sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b.    Paul Hersey dan Kenneth Blanchard, mendefinisikan manajemen sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
c.     Siswanto (2005), memberi batasan manajemen sebagai seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang serta mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen adalah suatu keahlian atau teknik untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengawasi penggunaan sumber
daya secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan.
Efektif, artinya harus melaksanakan sesuatu dengan tepat (doing the right thing) atau menyelesaikan aktivitasnya untuk mencapai tujuan dari manajemen organisasi itu sendiri.
Efisien, artinya melakukan sesuatu dengan tepat atau (doing thing right) atau memfokuskan pekerjaannya pada upaya untuk meminimalisasikan biaya sumber daya yang digunakan dengan penuh tanggung jawab.
Manajemen diperlukan oleh setiap organisasi, tujuan antara lain:
a. menjaga keseimbangan kepentingan-kepentingan yang saling bersinggungan dalam perusahaan;
b. mencapai efisiensi dan efektivitas organisasi.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan seni dan ilmu.

a. Manajemen sebagai Seni
Manajemen sebagai seni diartikan sebagai keahlian, kemahiran, kemampuan, serta keterampilan dalam menerapkan prinsip, metode, dan teknik dalam meng gunakan sumber daya secara efektif dan efisien. Jadi, manajemen sebagai seni secara tidak langsung menunjukkan bahwa manajemen sangat bergantung pada keahlian dan sikap atau pelaksana di dalam mencapai tujuan organisasi.

b. Manajemen sebagai Ilmu
Manajemen dikatakan sebagai ilmu karena manajemen dapat dipelajari dan tersusun atas bagian-bagian yang sistematis dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Jadi, manajemen sebagai ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi.

2. Unsur-Unsur Manajemen
Unsur-unsur manajemen, terdiri atas manusia, mekanisme kerja, dan tujuan.

a. Manusia (Orang)
Manusia adalah mereka yang telah memenuhi syarat tertentu dan telah menjadi unsur yang tidak terpisahkan dari organisasi atau badan usaha tempat ia bekerja.

b. Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja adalah tata cara dan tahapan yang harus dilalui orang yang mengadakan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan.
c. Tujuan Manajemen
Tujuan utama manajemen, yaitu memberi kemudahan kepada pencapaian produktivitas organisasi dengan cara mengurangi ketidakpastian dalam mewujudkan berbagai aktivitas organisasi (badan usaha) yang berbeda. Hal tersebut akan dicapai dengan cara membuat rencana bagi setiap kegiatan. Produktivitas organisasi berarti tingkatan dari nilai-nilai yang dibuat oleh suatu organisasi. Misalnya, sejumlah produk mobil yang diproduksi, sesuai dengan kualitas standar yang telah ditentukan. Tujuan manajemen mengandung hal-hal seperti sasaran, maksud, misi, batas waktu, standar, dan target.

3. Tingkatan dalam Manajemen
Dari definisi manajemen, dikenal istilah manajer. Manajer adalah seseorang yang bertindak sebagai perencana, pengorganisasian, pelaksana, dan pengendali sumber daya untuk mencapai tujuan. Seorang manajer yang baik harus memiliki sifat kepemimpinan. Kepemimpinan adalah sikap dan perilaku untuk memengaruhi bawahan agar mereka mampu bekerja sama dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Manajer dibedakan berdasarkan cakupan aktivitas yang dilakukan, berdasarkan jenjang atau hierarki dan peranan manajer dalam organisasi.

a. Cakupan Aktivitas yang Dilakukan
Berdasarkan cakupan aktivitas yang dilakukan, manajer dibedakan menjadi manajer umum dan manajer fungsional.

1) Manajer Umum (General Manager)
Seorang manajer yang bertanggung jawab atas semua aktivitas seperti produksi, penjualan, pemasaran, dan keuangan untuk sebuah organisasi atau perusahaan.

2) Manajer Fungsional (Functional Manager)
Seorang manajer yang bertanggung jawab hanya atas satu aktivitas organisasi, seperti manajemen keuangan atau manajemen sumber daya manusia.

b. Jenjang dan Hierarki
Berdasarkan jenjang atau hierarkinya, manajer dibedakan sebagai berikut.

1) Manajer Puncak (Top Manager)
Manajer puncak adalah jenjang manajemen tertinggi yang biasanya terdiri atas dewan direktur dan direktur utama. Manajer puncak  bertanggung  jawab pada manajemen keseluruhan dari sebuah organisasi. Mereka menetapkan kebijakan operasional dan pedoman interaksi organisasi dengan lingkungannya. Biasanya nama jabatan manajer puncak adalah Chief Executive Officer (CEO), presiden, dan wakil presiden organisasi.

2) Manajer Tingkat Menengah (Middle Manager)
Setingkat di bawah manajer puncak adalah manajer tingkat menengah. Tugas utamanya adalah mengembangkan rencana-rencana operasi dan menjalankan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan manajemen puncak serta bertanggung jawab kepada
manajer puncak. Termasuk ke dalam tingkat manajer tingkat menengah adalah kepala bagian/divisi dan kepala seksi.

3) Manajer Pelaksana atau Manajer Tingkat Pertama (Supervisory Manager/First-Line Manager)
Manajer pelaksana adalah manajemen tingkat paling bawah. Tugasnya terutama untuk menjalankan keputusan dan rencana yang telah ditentukan manajemen menengah. Mereka bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan pekerjaan sehari-hari (operasional) dan tidak membawahimanajerlain.Termasukkedalammanajerpelaksana adalah kepala mandor, mandor, manajer tim sepak bola, dan kepala sekolah.
4. Peranan Manajer
Untuk memahami pekerjaan seorang manajer yang kompleks adalah dengan mengetahui berbagai peranan manajer. Menurut Mintzberg peranan manager dikelompokkan dalam tiga kategori sebagai berikut.

a. Peranan Hubungan Antarpribadi
1) Wakil organisasi, manajer harus melaksanakan tugas-tugas secara sah atau bersifat ceremonial, contohnya seperti menyambut kunjungan resmi.
2)  Pemimpin, manajer mengarahkan dan mendorong bawahan.
3) Pejabat perantara, manajer membentuk jaringan hubungan secara ekstern, yaitu berusaha mengenali teman sejawatnya dan membangun hubungan yang saling mewakili.

b. Peranan yang Berhubungan dengan Informasi
1) Pencatat, manajemen mendapat informasi dan menganalisa hubungan operasi serta hubungan ekstern.
2)  Penyebar Informasi, manajer mengunjungi pertemuan untuk menerima informasi dari luar kemudian menyebarkan informasi tersebut kedalam organisasi.
3)  Juru Bicara, manajer berbicara berdasarkan kepentingan organisasi dan menyampaikan informasi keluar organisasi.

c. Peranan dalam Keputusan
1)  Pemrakarsa adalah Perancang, manajer memulai perubahan dengan melaksanakan tugas kewirausahaan.
2)  Pengahalau Gangguan, manajer memainkan peran sebagai pengurus gangguan sebagai pengurus gangguan mengenai masalah-masalah yang tidak diharapkan, seperti permusuhan antara dua orang bawahan.
3)  Pembagi Sumber Penghasilan, manajer menentukan penyaluran sumber dana organisasi, seperti uang, waktu, dan perlengkapan.
4) Perunding, manajer mewakili organisasi dalam melakukan perundingan tenaga kerja baik orang luar maupun orang dalam.
Menurut Henry Fayol, untuk menjalankan proses manajemen, seorang manajer harus memiliki keahlian khusus mendasar yang meliputi keterampilan teknis, keterampilan manusiawi, dan keterampilan konseptual.

a. Keterampilan Teknis (Technical Skill)
Keterampilan teknis, yaitu kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, metode, rosedur, teknik, dan akal yang diperlukan untuk melaksanakan tugas spesifik yang diperoleh lewat pe ngalaman, pendidikan, dan pelatihan. Manajer membutuhkan ke terampilan teknis yang cukup dari suatu pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya. Contohnya, teknisi.
b. Keterampilan Manusiawi/Sosial (Human Skill)
Keterampilan manusiawi, yaitu kemampuan untuk bekerja sama, me mahami, dan memotivasi orang lain sebagai individu atau kelompok.
c. Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill)
Keterampilan konseptual, yaitu kemampuan untuk mengoordinasikan dan mengintegrasikan semua kepentingan dan aktivitas organisasi. Hal tersebut termasuk melihat permasalahan organisasi secara keseluruhan, memahami bagaimana bagian-bagiannya saling terkait, dan mengantisipasi bagaimana perubahan dalam salah satu bagian tersebut akan memengaruhi seluruh organisasi.

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...