Jurnal penyesuaian digunakan untuk mencatat transaksi yang sudah terjadi, tetapi belum dicatat. Selain itu, digunakan juga untuk mencatat transaksi yang telah dicatat, tetapi memerlukan koreksi agar nilainya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jurnal penyesuaian, antara lain dibuat untuk hal-hal sebagai berikut.
1. Beban Dibayar Terlebih Dahulu (Beban Dibayar di Muka)
Saldo beban yang dibayar terlebih dahulu harus disesuaikan dengan keadaan sebenarnya. Misalnya, pada 1 Desember 2007 perusahaan membayar beban sewa untuk jangka waktu 6 bulan sebesar Rp1.200.000,00. Pada akhir tahun (31 Desember 2007), beban tersebut baru terpakai satu bulan. Dengan demikian, beban yang telah dibayar untuk 5 bulan harus dikoreksi karena jumlah tersebut tidak mencerminkan keadaan beban perusahaan yang sebenarnya.
2. Pendapatan yang Belum Direalisasi (Pendapatan Diterima di Muka)
Sama dengan beban dibayar di muka, pendapatan yang belum direalisasikan harus disesuaikan agar jumlah pendapatan yang tercantum dalam laporan laba/rugi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Misalnya, pada 1 November 2007 perusahaan menerima pendapatan sewa untuk 1 tahun sebesar Rp3.600.000,00.
3. Beban yang Belum Dibayar
Berbeda dengan beban dibayar di muka, beban yang belum dibayar merupakan biaya yang akan dibayar pada periode yang akan datang. Misalnya, gaji karyawan dibayar setiap tanggal 3. Pada akhir periode (31 Desember) perusahaan belum membayar jasa yang diberikan karyawan terhitung mulai 4 Desember sampai 31 Desember karena pembayaran akan dilakukan pada 4 bulan berikutnya sebesar
Rp3.000.000,00. Dengan demikian, perusahaan memiliki utang kepada karyawan. Utang inilah yang harus dibuat jurnal.
4. Pendapatan yang Belum Diterima
Pendapatan yang belum diterima merupakan pendapatan yang akan diterima pada periode yang akan datang. Misalnya, perusahaan menerima pendapatan bunga setiap 1 April dan 1 Oktober sebesar
Rp180.000,00.
5. Pemakaian Perlengkapan
Selama tahun berjalan, jumlah perlengkapan yang dibeli akan berkurang karena pemakaian yang terus-menerus sehingga jumlah yang tercantum dalam neraca saldo tidak menunjukkan jumlah yang sebenarnya. Oleh karena itu, diperlukan jurnal penyesuaian untuk mencatat jumlah pemakaian selama tahun agar jumlah perlengkapan yang ada sesuai dengan jumlah sebenarnya. Misalnya, pada 1 Januari
2007 terdapat perlengkapan sebesar Rp1.500.000,00. Selama tahun 2007 perusahaan membeli perlengkapan sebesar Rp12.500.000,00. Adapun jumlah perlengkapan pada 31 Desember sebesar Rp2.000.000,00. Jurnal penyesuaian yang dibuat, yaitu sebagai berikut.
Beban perlengkapan Rp12.000.000,00
Perlengkapan Rp12.000.000,00
6. Penyusutan Aktiva Tetap
Biaya untuk memperoleh aktiva tetap merupakan beban untuk perusahaan. Biaya tersebut harus dialokasikan menjadi beban sesuai dengan lamanya waktu penggunaan aktiva (umur ekonomis aktiva).
Misalnya, perusahaan membeli peralatan toko Rp20.000.000,00. Peralatan toko tersebut disusutkan 10% dari harga perolehan. Jurnal penyesuaian yang harus dibuat untuk mengalokasi biaya tersebut,
yaitu sebagai berikut.
Beban penyusutan peralatan toko Rp2.000.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan toko Rp2.000.000,00
7. Persediaan Barang Dagangan
Persediaan barang dagangan yang harus disesuaikan, yaitu persediaan barang dagangan awal dan akhir.
a. Penyesuaian terhadap Saldo Persediaan Barang Dagangan Awal
Saldo persediaan barang dagangan awal merupakan persediaan barang dagangan yang siap untuk dijual pada tahun yang bersangkutan. Pada akhir periode, jumlah tersebut tidak mencerminkan persediaan
barang dagangan yang sebenarnya karena jumlah persediaan awal barang dagangan kemungkinan besar telah habis dijual. Misalnya, terdapat persediaan barang dagangan awal sebesar Rp5.000.000,00.
Jurnal penyesuaian yang dibuat, yaitu sebagai berikut.
Ikhtisar laba/rugi Rp5.000.000,00
Persediaan barang dagangan Rp5.000.000,00
b. Penyesuaian terhadap Saldo Akhir Persediaan Barang Dagangan
Pada akhir periode akuntansi, jumlah persediaan barang dagangan yang ada di perusahaan dagang mengalami perubahan akibat adanya pembelian dan penjualan barang dagangan. Oleh karena itu, saldo
persediaan barang dagangan pada akhir periode harus disesuaikan. Misalnya, terdapat data persediaan barang dagangan akhir sebesar Rp4.500.000,00. Jurnal penyesuaian yang dibuat, yaitu sebagai berikut.
Persediaan barang dagangan Rp4.500.000,00
Ikhtisar laba/rugi Rp4.500.000,00
Selain menggunakan pendekatan ikhtisar laba/rugi, penye suaian persediaan barang dagangan juga dapat dicatat dengan pendekatan harga pokok penjualan. Penyesuaian dengan meng gunakan pendekatan harga pokok penjualan, meliputi akun persediaan barang dagangan awal, pembelian, beban angkut pembelian, retur pembelian dan pengurangan harga, potongan pembelian, dan persediaan barang dagangan akhir.
1) Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Persediaan Barang Dagangan Awal
Harga pokok penjualan Rpxxxx
Persediaan barang dagangan Rpxxxx
2) Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Pembelian
Harga pokok penjualan Rpxxxx
Pembelian Rpxxxx
3) Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Beban Angkut Pembelian
Harga pokok penjualan Rpxxxx
Beban angkut pembelian Rpxxxx
4) Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Retur Pembelian dan Pengurangan Harga
Retur pembelian dan pengurangan harga Rpxxxx
Harga pokok penjualan Rpxxxx
5) Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Potongan Pembelian
Potongan tunai pembelian Rpxxxx
Harga pokok penjualan Rpxxxx
6) Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Persediaan Barang Dagangan Akhir
Persediaan barang dagangan Rpxxxx
Harga pokok penjualan Rpxxxx
thanks kk share ilmu akuntansinya..
BalasHapus