6 Oktober 2010

Identifikasi Perusahaan Dagang

A. Pencatatan Transaksi ke dalam Jurnal Khusus

Perusahaan dagang merupakan kegiatan yang terdapat dimana-mana, mulai dari usaha kecil sampai
usaha yang besar. Pendapatan utama dari usaha dagang tersebut berasal dari penjualan barang dagang.
Kegiatan perusahaan dagang seperti itulah yang membedakannya dengan perusahaan jasa. Nah,
bagaimana karakteristik dan macam-macam transaksi perusahaan dagang? Simaklah materi berikut
ini!


1.      Pengertian Perusahaan Dagang

Apakah perbedaan perusahaan dagang dengan perusahaan jasa? Apabila dilihat dari kegiatannya,
maka kegiatan utama perusahaan jasa adalah menjual jasa kepada pihak-pihak yang membutuhkan
dengan mengeluarkan pengorbanan dalam bentuk jasa untuk memperoleh laba yang telah ditentukan.
Misalnya, jasa angkutan, usaha bengkel, atau jasa salon kecantikan. Sedangkan perusahaan dagang
kegiatan utamanya adalah melakukan transaksi pembelian barang dagang dengan tujuan untuk dijual
kembali tanpa mengubah bentuk barang tersebut terlebih dahulu.
Perusahaan dagang bisa dilakukan oleh perorangan atau badan usaha. Barang dagang yang dijual
tersebut berasal dari membeli di pabrik atau dari pedagang besar. Lingkup kegiatan perusahaan dagang
hanya terbatas pada pengemasan barang agar menjadi lebih menarik, pemberian label pada barang
dagang yang akan dijual, dan memperkecil unit barang dagang yang di jual. Contoh perusahaan barang
dagang adalah toko, showroom, eksportir, importir, pengecer, dan lain-lain.
Pada dasarnya perusahaan dagang dapat dibedakan antara pedagang besar dan pedagang kecil.
Pedagang besar (grosir) biasanya membeli barang dagang secara langsung kepada produsen, sedangkan
pedagang kecil (retailer) membeli barang dagang dari grosir untuk dijual kembali kepada konsumen
dengan harga eceran.


             Ciri-ciri perusahaan dagang antara lain:
1.     Usaha yang dilakukan perusahaan dagang adalah membeli barang dagang dan menjualnya kembali
tanpa melakukan pengolahan terlebih dahulu.
2.    Melakukan penyimpanan barang dagang setelah pembelian dan sebelum barang dagang laku terjual.
3.    Melakukan transaksi retur pembelian atau retur penjualan jika diperlukan.
4.    Melakukan transaksi pelunasan/pembayaran utang dan penerimaan piutang dagang yang telah terjadi.

 
Pertimbangan dalam Pemberian Kredit
Setiap perusahaan akan menggunakan standar kredit untuk memutuskan pelanggan mana yang layak
mendapatkan kredit. Penentuan standar kredit memungkinkan perusahaan untuk menilai kualitas kredit
pelanggan yang biasanya berdasarkan pada pertimbangan lima (5) K, di antaranya:
1.    Karakter, menunjukkan probabilitas bahwa pelanggan akan menghormati kewajibannya (utang).
2.    Kapasitas, menunjukkan kemampuan pelanggan untuk membayar pinjaman atau utang.
3.    Kapital, mengacu pada kondisi usaha pelanggan yang dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan
pada suatu periode akuntansi.
4.    Kolateral, mengacu pada aktiva atau harta yang akan digunakan pelanggan sebagai jaminan kredit.
5.    Kondisi, mengacu kecenderungan ekonomi nasional dan regional yang dapat memengaruhi kemampuan
pelanggan dalam melakukan pembayaran pinjaman atau utang.

Secara umum, kegiatan pokok dalam perusahaan dagang terdiri atas empat kegiatan utama yaitu
pembelian, pengeluaran uang, penjualan, dan penerimaan uang. Praktiknya, kegiatan pokok tersebut
akan berkembang menjadi berbagai macam transaksi. Nah, akuntansi perusahaan dagang mempunyai
ciri-ciri antara lain menggunakan akun persediaan barang dagang, terdapat perhitungan harga pokok
penjualan, dan laporan laba/rugi dapat dilakukan dalam bentuk single step maupun multiple step.

a. Transaksi Perusahaan Dagang
Transaksi yang terjadi pada perusahaan jasa yang pernah kamu pelajari sebelumnya juga terdapat
pada perusahaan dagang. Namun, ada beberapa transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang
dan tidak terjadi pada perusahaan jasa. Transaksi-transaksi tersebut antara lain:
1) Pembelian barang dagang
Transaksi pembelian barang dagang adalah pembelian barang dagang dengan tujuan untuk
dijual kembali. Pembelian barang dagang dapat dilakukan secara tunai maupun kredit.
Transaksi ini akan dicatat di sebelah debit akun pembelian. Jadi, akun pembelian hanya
digunakan untuk mencatat pembelian barang dagang, selain itu harus dicatat dalam akun
yang berbeda. Pencatatan transaksi pembelian barang dagang dapat dilihat dari contoh berikut.
a) Tanggal 3 Maret 2006 dibeli barang dagang dari UD Makmur Abadi sebesar Rp2.450.000,00,
faktur nomor 625 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30.
Jurnalnya sebagai berikut...........



2) Retur Pembelian dan Pengurangan Harga
Adakalanya barang yang dibeli tidak sesuai dengan pesanan baik kualitas maupun kuantitas
atau juga karena rusak. Oleh karena itu, barang yang dibeli terpaksa dikembalikan kepada
penjualnya. Barang yang dikembalikan tersebut akan mengurangi jumlah utang. Apabila barang
yang rusak tidak dikembalikan, pembeli dapat meminta pengurangan harga untuk barang
yang rusak tersebut. Pembeli akan membuat nota debit sebagai bukti pendebitan utang
perusahaan dan mengkredit retur pembelian dan pengurangan harga. Pencatatan transaksi
tersebut dapat dilihat dari contoh berikut.
Tanggal 7 Maret 2006 dibuat nota debit atas pembelian barang dagang yang rusak sebesar
Rp450.000,00. Jurnalnya sebagai berikut..............


Mengapa penjual memberikan potongan pembelian kepada pembeli atas transaksi pembelian kredit?
Jawaban:
Potongan pembelian diberikan penjual dengan tujuan agar pembeli dapat melunasi utangnya sebelum tanggal
jatuh tempo atau pelunasannya dalam jangka waktu potongan pembelian.


3) Potongan Pembelian
Potongan pembelian sangat berkaitan dengan masalah pembayaran utang atas pembelian
barang, karena potongan pembelian adalah potongan tunai yang diterima pembeli. Potongan
akan diberikan apabila pembeli telah melakukan pembayaran utang dan dilakukan dalam
jangka waktu potongan yang ditentukan dalam syarat pembayaran. Pencatatan transaksi
tersebut dapat dilihat dari contoh berikut.
Tanggal 11 Maret 2006 dibayar kepada UD Makmur Abadi untuk pelunasan faktur nomor 625
tanggal 3 Maret. Jurnalnya sebagai berikut..........................





Potongan Harga

Secara umum potongan harga terdiri atas dua jenis, yaitu.
a.     Trade Discount
Potongan harga yang diberikan penjualan dari harga resmi yang tertera pada daftar harga resmi (brosur
harga).

  b.    Cash Discount
Potongan harga yang diberikan penjual kepada pembeli karena membayar kepada penjual dalam jangka
waktu potongan tunai, dan potongan ini dapat dilihat pada syarat yang dicantumkan.


4) Beban Angkut Pembelian
Apabila terjadi suatu transaksi pembelian, biasanya akan muncul beban untuk mengangkut
barang dari tempat penjual ke tempat pembeli. Beban ini kadang-kadang menjadi beban
penjual, atau mungkin juga dibebankan kepada pembeli tergantung kesepakatan di antara
mereka. Apabila pembeli yang menanggung beban pengangkutan, maka beban ini akan
menambah harga pokok pembelian barang dan dicatat ke akun debit pembelian. Namun,
banyak perusahaan yang lebih menyukai untuk mencatat beban pengangkutan atas barang
yang dibeli pada akun beban angkut pembelian. Pencatatan transaksi tersebut dapat dilihat
dari contoh berikut.
a) Tanggal 4 Maret 2006 dibayar beban angkut pembelian barang dagang atas transaksi tanggal
5 Maret sebesar Rp100.000,00. Jurnalnya sebagai berikut.........................


b) Tanggal 3 Maret 2006 dibeli barang dagang dari UD Makmur Abadi sebesar Rp2.450.000,00,
faktur nomor 625 dengan syarat pembayaran 2/10, n/30. Ongkos kirim sebesar
Rp100.000,00. Jurnalnya sebagai berikut..................


Penjualan barang dagang dapat dilakukan secara tunai atau kredit. Penjualan tunai maupun
kredit yang terjadi dalam satu periode merupakan pendapatan untuk periode yang bersangkut-
an. Pencatatan transaksi tersebut dapat dilihat dari contoh berikut.
a) Tanggal 5 Maret 2006 dijual tunai barang dagang sebesar Rp750.000,00. Jurnalnya sebagai
berikut...........................



b) Tanggal 7 Maret dijual barang dagang sebesar Rp1.200.000,00 kepada Toko Mahkota, nomor faktur 757 dengan syarat 2/10, n/30. Pencatatan transaksi tersebut dapat dilihat dari contoh berikut.

Piutang dagang
Penjualan

 
6) Retur Penjualan dan Pengurangan Harga
Kadang barang dagang yang telah terjual dikembalikan oleh pembeli karena rusak atau tidak
sesuai pesanan. Pengembalian barang tersebut akan mengurangi piutang dagang. Bisa juga
pembeli tidak mengembalikan barang, namun minta pengurangan harga. Maka atas transaksi
tersebut, perusahaan akan membuat nota kredit. Pencatatan transaksi tersebut dapat dilihat
dari contoh berikut.
Tanggal 12 Maret 2006 telah diterbitkan nota kredit nomor 255 kepada Toko Mahkota atas
barang yang dikirim kembali sebesar Rp250.000,00. Jurnalnya sebagai berikut.

Retur penjualan dan ph
Piutang dagang

7) Potongan Penjualan
Potongan penjualan adalah potongan tunai yang diberikan oleh penjual, karena menerima
pembayaran piutang yang masih dalam jangka waktu potongan tunai. Syarat penjualan
biasanya dicantumkan dalam faktur penjualan dan merupakan bagian dari perjanjian
penjualan. Pencatatan transaksi tersebut dapat dilihat dari contoh berikut.

Tanggal 14 Maret 2006 perusahaan menerima pelunasan piutang atas transaksi tanggal 7 Maret
2006. Jurnalnya sebagai berikut.

Kas
Potongan penjualan
Piutang dagang
Keterangan:
Pelunasan piutang dagang, potongan penjualan, dan kas dihitung setelah terjadinya retur
penjualan dan pengurangan harga. Apabila pelunasan piutang dagang melebihi jangka waktu
potongan dalam syarat pembayaran maka tidak terjadi potongan penjualan.


Mengapa transaksi tanggal 14 Maret 2006 dicatat sebesar Rp950.000,00 dalam akun piutang dagang?
Jawaban:
Pelunasan piutang dagang tanggal 14 Maret 2006 dihitung setelah adanya pengurangan retur penjualan dan
pengurangan harga sebesar Rp250.000,00.


8) Beban Angkut Penjualan
Dalam perjanjian penjualan barang dagang, mungkin penjual akan menanggung beban angkut
atau beban pengiriman barang sampai digudang pembeli. Maka, beban yang dikeluarkan pihak
penjual akan dicatat dalam akun beban angkut penjualan. Pencatatan transaksi tersebut dapat
dilihat dari contoh berikut.
a) Tanggal 8 Maret 2006 dibayar beban angkut penjualan atas transaksi tanggal 7 Maret 2006
sebesar Rp75.000,00. Jurnalnya sebagai berikut.

Beban angkut penjualan
Kas



b) Tanggal 10 Maret 2006 diterima faktur untuk pembayaran beban angkut atas transaksi
tanggal 7 Maret 2006 sebesar Rp75.000,00. Jurnalnya sebagai berikut.

Beban angkut penjualan
Utang dagang

9) Persediaan Barang Dagang



Persediaan barang dagang terdiri atas barang-barang yang disediakan untuk dijual kepada
para konsumen selama periode akuntansi. Persediaan yang dimiliki perusahaan pada awal
periode akuntansi disebut persediaan awal. Sedangkan persediaan yang dimiliki perusahaan
pada akhir periode akuntansi disebut persediaan akhir.
 
Pencatatan Pajak

Pajak telah ditetapkan dalam bentuk peraturan di Indonesia. Hal ini berdampak pada pencatatan jurnal pembelian dan penjualan barang atau jasa. Berkaitan dengan transaksi pada perusahaan dagang, pencatatan pajak menuntut perlakuan tersendiri dalam jurnalnya. Untuk mudahnya, berikut contoh pembahasan singkat tentang kewajiban atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada saat penjualan dilakukan. Pada saat dilakukan penjualan, baik tunai atau kredit, penjual akan memungut PPN sebesar 10% dari Barang Kena Pajak (BKP). Penjual akan mengeluarkan faktur pajak keluaran yang disertakan dengan faktur penjualan yang ditagihkan kepada konsumen. Bagi konsumen, faktur pajak tersebut merupakan faktur pajak masukan. Selisih antara total nilai faktur pajak keluaran dikurangi total nilai faktur masukan merupakan PPN terutang yang disetorkan perusahaan kepada negara. Oleh karena itu, untuk mencatat transaksi PPN perlu dibuka akun utang PPN. Pencatatannya adalah setiap transaksi penjualan yang menyebabkan faktur pajak keluaran akan dikredit pada akun utang PPN dan transaksi pembelian yang menyebabkan faktur pajak masukan akan didebit pada akun utang PPN.


Misalnya, Toko Mawar mencatat penjualan kredit kepada Ny. Lina sebesar Rp1.500.000,00 dengan PPN 10%. Jurnalnya adalah:

Piutang dagang
Penjualan
Utang PPN

Apabila pada periode akuntansi yag sama, Toko Mawar membeli barang dagang dari pemasok sebesar Rp1.000.000,00 dengan PPN 10%, maka jurnalnya:
Persediaan barang dagang
Utang PPN
Utang dagang

Jika transaksi tersebut dianggap terjadi dalam satu periode maka utang pajak yang harus disetorkan kenegara sebesar Rp150.000,00 – Rp100.000,00 = Rp50.000,00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...