14 Oktober 2017

Apa dan Mengapa Ilmu Ekonomi Perlu Dipelajari?

1.  Pengertian Ilmu Ekonomi  
Manusia sebagai subjek dalam kegiatan ekonomi tentu akan selalu dihadapkan kepada masalah-masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya. Upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya merupakan kajian ilmu ekonomi yang paling mendasar. Kebutuhan manusia berbeda untuk setiap lapisan dan kondisi masyarakat. Artinya, kebutuhan pada satu tingkat sosial masyarakat atau lingkungan tertentu belum tentu menjadi kebutuhan di tingkat sosial masyarakat atau lingkungan lainnya. Fakta inilah yang menjadikan kajian tentang kebutuhan dan upaya memenuhi kebutuhan tersebut menjadi hal yang menarik untuk dipelajari.
Xenophon (440–355SM) menyatakan bahwa secara etimologis (menurut asal kata), kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, oikonomia yang merupakan gabungan dari dua kata, yaitu dari kata oikos yang berarti rumah tangga, dan nomos yang berarti aturan, kaidah, atau pengelolaan. Jadi, pengertian yang sangat sempit dan sederhana ekonomi berarti aturan-aturan, kaidah-kaidah, atau cara pengelolaan suatu rumah tangga. Akan tetapi, secara istilah terdapat pengertian yang cukup beragam.
Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi ilmu ekonomi.
a.    Paul A. Samuelson (2001), mendefinisikan ekonomi sebagai kajian masyarakat menggunakan sumber daya yang langka untuk memproduksi komoditi-komoditi berharga dan mendistribusikannya kepada masyarakat luas.
b.    Alfred Marshall, dalam bukunya Principles of Economics seperti dikutip oleh Mubyarto (1987), mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai suatu studi tentang manusia dalam kehidupannya sehari-hari yang mempelajari tindakan individu atau kelompok yang berkaitan erat dengan pencapaian dan pemenuhan alat kebutuhan materi bagi kesejahteraannya.
c.    Menurut Dominick Salvatore dan Eugene A. Diulio (2004), ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari individu-individu dan organisasi yang terlibat dalam produksi, konsumsi, dan distribusi barang dan jasa.
Berdasarkan pendapat para ahli mengenai definisi ilmu ekonomi tersebut, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
Ilmu ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana individu atau masyarakat memilih cara penggunaan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan sebagai usaha mencapai kemakmuran.
Ilmu ekonomi dapat diartikan juga sebagai ilmu yang mempelajari individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya-sumber daya yang langka (dengan dan tanpa uang) dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya (kemakmuran/kesejahteraan).

2.  Perkembangan Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi mulai dirintis oleh para Merkantilis atau Kameralis (kaum pedagang) dan kaum Fisiokratis di Prancis antara abad ke-16 dan ke-17. Merekalah orang-orang yang kali pertama memandang ekonomi sebagai hal yang bersifat otonom (mandiri). Sebelumnya tidak ada ilmu ekonomi, betapapun besarnya perhatian mereka terhadap per­dagangan, mata pencarian, kekayaan, pembuatan uang logam dan pajak. Akan tetapi, pengakuan ilmu ekonomi sebagai cabang ilmu tersendiri baru diakui pada abad ke-18 setelah munculnya seorang pemikir ekonomi asal Skotlandia Adam Smith dalam dunia ilmu ekonomi.
Sejarah ilmu ekonomi yang lahir pada 1776 disebut sebagai ilmu ekonomi politik bukan ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi politik adalah suatu ilmu kemasyarakatan modern yang membahas hubungan antara proses-proses politik dan ekonomi. Perubahan nama ekonomi politik menjadi nama ilmu ekonomi baru terjadi pada 1890, pada saat Alfred Marshall, seorang ahli ekonomi dari Universitas Cambridge, Inggris menerbitkan karyanya “The Principles of Economics”.
Dalam perkembangannya, aliran ekonomi yang dikemukakan oleh Adam Smith dikenal dengan nama ‘aliran (mazhab) ekonomi klasik’ atau aliran pertama dari ilmu ekonomi modern. Aliran ekonomi klasik menginginkan diberlakukannya hukum alamiah (natural law) yang menghendaki kebebasan dan pengembangan individualisme. Menurut Adam Smith, jika setiap orang diberi kebebasan untuk mengembangkan diri dalam mencapai keinginan dan motif pribadinya, masyarakat secara keseluruhan akan mencapai kesejahteraan atau kemakmuran. Semangat ini kemudian menjiwai sistem ekonomi liberal yang berkembang pesat ke seluruh dunia sejak akhir abad ke-18.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...