16 Februari 2012

Permasalahan Pembangunan Ekonomi



Untumenjaga kesinambungan  pembangunan  perekonomian, Bappenas telah mengambil inisiatif dengan membuat RKP (Rencana Kerja Pemerintah) yang dijabarkan kedalam RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) dan RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) sebagai pengganti REPELITA pada masa pemerintahan Orde Baru.
Dalam  Peraturan Presiden No. 7 Tahun  2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2004–2009, dikatakan bahwa tujuan pembangunan  ekonomi  Indonesia adalah terwujudnya perekonomian  yang maju,  mandiri,  dan mampsecara nyata memperluas peningkatan kesejahteraan masyarakat berlandaskan pada prinsip-prinsip ekonomi yang menjunjung persaingan sehat dan keadilan, serta berperan aktif dalam perekonomian  global dan regional dengan bertumpu pada kemampuan serta potensi bangsa.

Pembangunan ekonomi  yang telah ditempupada masa lalu telah menghasilkan  berbagai kemajuayang cukup berarti, namun sekaligus juga mewariskan berbagai permasalahan yang mendesak untuk dipecahkan. Titik berat pembangunan masa lalu hanya pada tercapainya pertumbuhaekonomi  yang tinggi telah menciptakan  peningkatan pendapatan per kapita, penurunan jumlah kemiskinan  dan pengang- guran, serta perbaikan kualitas hidup manusia secara rata-rata.
Krisis ekonomi yang terparah pada 1998 kurtal 3 telah memberikan pelajaran yang sangat mahal dan berharga bagi bangsa Indonesia. Krisis telah memaksa Indonesia melakukan perubahan yang perlu dalam rangka memperbaiki  kelemahan  dan kesalahan masa lalu. Bidanekonomi, politik, sosial, dan hukum mengalami transformasi dan reformasi menuju kepada suatu sistem baru yang diharapkan akan lebih berkeadilan, andal, serta berkelanjutan.
Pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan  generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Konsep pembangunan berkelanjutan yaitu memperbaiki masalah keadilan antargenerasi sehingga generasi sekarang tetap dapat menikmati kekayaabumi secara adil, tanpa harus mengorbankan  kepentingan generasi mendatang.
Permasalahan pembangunan ekonomi yang dihadapi saat ini adalah masih rendahnya pertumbuhan ekonomi yang mengakibatkan menurun- nya tingkat kesejahteraan rakyat dan munculnya berbagai masalah sosial yang mendasar. Lambatnya  pemulihaekonomi  dan meningkatnya jumlah pengangguran mengakibatkan jumlah penduduk miskin semakin bertambah.
Fenomena  pembangunan  ekonomi,  sejak awal telah menjadi per- hatian para ekonom. Berikut beberapa teori yang mengungkap tentang pembangunan ekonomi.

1.   Teori Adam Smith
Adam Smith  (1723–1790) memandang  pembangunan  ekonomi sebagai proses pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi dengan memanfaatkan  mekanisme  pasar. Suatu perekonomian  akan tumbuh dan berkembang jika mekanisme pasar berjalan baik dan sempurna.
Syarat yang dibutuhkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah investasi dan spesialisasi yang dikontrol melalui mekanisme pasar. Peranan pemerintah hanya mengupayakan agar mekanisme pasar dapat berjalan baik. Untuk itu, yang harus dilakukan pemerintah adalah pemeliharaan keamanan,  penegakan hukum,  dan penyediaan barang publik,  seperti pendidikan dan kesehatan.
Adam  Smith  mengemukakan tiga unsur utama dalaproses pertumbuhan hasil produksi, yaitu sebagai berikut.
a.     Sumber daya manusia, yaitu pertambahan jumlah penduduk.
b.     Pertambahan  dalam persediaan barang modal (akumulasi  modal) karena tabungan masyarakat diinvestasikan oleh para pemilik modal dengan harapan memperoleh keuntungan.
c.    Spesialisasi dan pembagian  kerja disertai perluasan pasar dan perkembangan perdagangan dalam negeri maupun internasional.

2.   Teori Malthus
Thomas Robert Malthus (1766–1834) menyoroti hubungan antara pertumbuhan  ekonomi  dan pertambahan penduduk.  Ekonomi hanya akan tumbuh dalam jangka panjang jika pertambahan penduduk lebih rendah dari pertumbuhan  ekonomi.  Menurut  Malthus,  pertambahan penduduberdasarkan deret ukur, sementara pertumbuhan  pangan berdasarkan deret hitung yang akan menyebabkan  pada masa datang cenderung mengalami kekurangan pangan.

3.   Teori Karl Marx
Karl Mar(1818–1883) memandang  proses kemajuan  ekonomi sebagai proses evolusi sosial. Menurutnya, faktor pendorong perkem- bangan ekonomi adalah kemajuan teknologi. Barang modal yang ada bukan merupakan milik pribadi (pemilik modal), melainkan milik bersama. Manusia bekerja bukan sekadar untuk makan, tetapi sebagai bagian dari ekspresi diri.

4.   Teori Lewis
Teori Arthur Lewis menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan meningkatkan pertumbuhan sektor industri.  Menurut  Lewissyarat yang dibutuhkan  untuk menjadikan sektor industri sebagai mesin pertumbuhan adalah investasi (barang modal) di sektor industri harus ditingkatkan. Pada saat yang bersamaan, upah kerja di sektor industri harus ditetapkan lebih tinggi dari tingkat upah di sektor pertanian. Perbedaan tingkat upah tersebut akan menarik pekerja di sektor pertanian pindah ke sektor industri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...