Pengangguran (unemployment) adalah masalah
makro ekonomi
yang memengaruhi manusia secara langsung dan menyebabkan penurunan standar kehidupan dan tekanan psikologis atau semua orang dalam referensi waktu tertentu yang:
1) tidak bekerja,
baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri;
2) saat ini siap untuk bekerja (available
for work);
3) mencari pekerjaan, dalam arti memiliki
kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut.
Adapun pencari kerja adalah seseorang
yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan, dan belum tentu siap
untuk bekerja.
Jadi, pengangguran dapat diartikan sebagai
penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari
pekerjaan atau sedang mempersiapkan
suatu usaha baru, atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (discouraged workers) atau penduduk yang tidak mencari
pekerjaan karena sudah
diterima bekerja atau memiliki pekerjaan tetapi belum mulai
bekerja.
Jenis-jenis Pengangguran sbb:
a. Pengangguran Friksional
Pengangguran ini bersifat sementara, biasanya terjadi karena adanya kesenjangan antara pencari kerja dan lowongan kerja.
Kesenjangan ini dapat berupa kesenjangan waktu, informasi, maupun jarak. Pengangguran friksional bukanlah wujud sebagai akibat dari ketidakmampuan memperoleh pekerjaan, melainkan sebagai akibat dari keinginan
untuk mencari kerja yang lebih baik. Di dalam proses mencari kerja yang lebih baik adakalanya
mereka harus menganggur. Akan tetapi, pengangguran
ini tidak serius
karena bersifat sementara.
b. Pengangguran Konjungtural/Siklikal
Pengangguran siklikal
terjadi karena adanya pengurangan pekerjaan sebagai
akibat fluktuasi berkala dalam tingkat kegiatan
perekonomian. Pengangguran bersiklus dikaitkan penurunan
dalam
keseluruhan kegiatan ekonomi dan
karenanya dapat dikurangi dengan pemulihan yang berkelanjutan dari resesi.
Pengangguran ini terjadi dikarenakan suatu kondisi pasang surutnya produksi atau karena adanya perubahan konjungtur (turunnya permintaan efektif
terhadap barang dan jasa
dalam masyarakat akan menurunkan produksi
sehingga mengakibatkan pengurangan
buruh).Contohnya, seseorang menjadi
menganggur karena di-PHK dari perusahaannya disebabkan karena kondisi ekonomi yang tidak stabil (inflasi).
c. Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman adalah jenis pengangguran yang terjadi secara
berkala, misalnya pengangguran pada saat selang waktu antara musim tanam dan musim panen. Di sektor pertanian
pekerjaan yang paling padat adalah pada musim tanam dan musim panen sehingga saat selang waktu antara musim tanam dan panen banyak terjadi pengangguran.
d. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural disebabkan oleh perubahan di dalam struktur ekonomi yang berasal dari faktor tertentu seperti perubahan teknologi atau relokasi industri atau oleh perubahan dalam komposisi angkatan kerja.
Pengangguran struktural terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara lowongan pekerjaan dan pekerja yang menganggur karena penganggur tersebut
tidak memiliki kemampuan yang tepat atau tidak tinggal di tempat yang tepat untuk mengisi
lowongan pekerjaan. Misalnya, tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk industri kimia menuntut persyaratan yang relatif berat, yaitu pendidikan
minimal sarjana muda (Program D3), mampu menggunakan komputer dan menguasai minimal bahasa Inggris.
e. Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi
dapat terjadi ketika mesin menggantikan manusia. Contohnya, pada pembangunan jalan raya. Mesin-mesin berat dapat digunakan untuk memudahkan pekerjaan
pembuatan jalan raya.
Penggunaan mesin berat akan mengurangi tenaga
manusia yang diperlukan dalam kegiatan membangun jalan raya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar