11 September 2011

Amalan-Amalan Berpahala Seperti Shalat Malam (bagian 4)

9. “Ribât” (Menjaga perbatasan) di jalan Allah -azzawajalla- siang dan malam.

Diriwayatkan oleh Salman al-Farisi -radiallahu'anhu-, katanya, “Aku mendengar Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- bersabda,
[ رباط يوم وليلة خير من صيام شهر وقيامه  وإن مات جرى عليه عمله الذي كان يعمله  وأُجري عليه رزقه  وأمِنَ الفتَّان ] رواه الإمام البخاري (2892) ، ومسلم واللفظ له (1913) ، والنسائي (3168).
“Menjaga perbatasan sehari semalam pahalanya lebih baik dari puasa dan qiyamul lail sebulan penuh. Jika meninggal (dalam tugasnya) mengalir kepadanya amalan yang selalu dia kerjakan dan diberikan kepadanya rezekinya dan aman dari “al-fattan” (pertanyaan-pertanyaan akhirat).” [1]
Al-Fattân yaitu ujian pertanyaan di dalam kubur.
10. Meniatkan qiyamul lail sebelum tidur
Abu Darda -radiallahu'anhu- meriwayatkan secara marfu kepada Nabi -shalallahu alaihi wasallam-. Sabdanya,
[ مَنْ أَتَى فِرَاشَهُ وَهُوَ يَنْوِي أَنْ يَقُومَ يُصَلِّي مِنْ اللَّيْلِ  فَغَلَبَتْهُ عَيْنَاهُ حَتَّى أَصْبَحَ  كُتِبَ لَهُ مَا نَوَى  وَكَانَ نَوْمُهُ صَدَقَةً عَلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ ] رواه النسائي (1787) ، وابن ماجه (1344) ، وحسنه الألباني في صحيح الجامع (5941).
“Siapa yang beranjak ke pembaringannya sedang dia berniat akan bangun melakukan shalat malam, namun kantuk mengalahkannya sampai tiba waktu subuh, maka dicatat baginya apa yang telah diniatkannya, sedang tidurnya sebagai sedekah dari Tuhan-nya -azzawajalla-.”[2]
Tahukah engkau pentingnya niat, bahwa ia menduduki kedudukan amal?! Karenanya kita dapati keriskanan orang yang tidur tanpa berniat akan melaksanakan shalat fajar pada waktunya, padahal untuk kerja dan sekolahnya engkau dapati mereka bersusah-payah memasang alarm. Orang seperti ini telah melakukan salah satu dosa besar. Jika meninggal dalam keadaan seperti itu, berarti telah “su’ul khâtimah” (buruk pengakhirannya) -kita berlindung kepada Allah dari padanya-.
Adapun orang yang meniatkan bangun untuk shalat fajar dan telah mencurahkan tenaga untuk sebab-sebab hal itu kemudian dia tidak bangun, maka tidak ada celaan atasnya karena tidak ada kelalaian dalam tidur. Kelalaian itu ada dalam keadaan terjaga.
11. Mengajarkan kepada orang lain amalan-amalan yang pahalanya seperti qiyamul lail
Pengajaranmu kepada manusia tentang amalan-amalan yang pahalanya seperti qiyamul lail merupakan cara lain memperoleh pahala qiyamul lail. Orang yang menunjukkan kepada kebaikan mendapat pahala seperti yang mengerjakannya. Karenanya jadilah penyeru kepada kebaikan dan sebarkanlah maklumat ini, engkau akan mendapat pahala sebanyak orang yang belajar darimu dan mengamalkannya.
Segala pujian hanya untuk Allah Ta’ala.


[1] HR. al-Imam al-Bukhari no.2892, Muslim dan ini lafadhznya no.1913 dan an-Nasai no.3168.
[2] HR. an-Nasai no.1787, Ibnu Majah no.1344 dan al-Albani menghasankannya dalam Shahih al-Jami’ no.5941.

sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...