12 Januari 2014

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI DI PERUSAHAAN DAGANG

Pada kesempatan ini kita membahas tentang jenis-jenis perusahaan. Selanjutnya kita mendiskusikan karakteristik perusahaan dagang, metode jual-beli, ketentuan jual-beli, dan akuntansi di perusahaan dagang.


A. Jenis-jenis Perusahaan

Terdapat tiga (3) jenis perusahaan, yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang, dan    perusahaan    manufaktur.    Karakteristik    masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut:

Peraga 1: Jenis-jenis Perusahaan

Jenis
Perusahaan
Output yang
Dihasilkan

Aktivitas yang Dilakukan
Jasa
Jasa/fasilitas
Menyediakan fasilitas atau layanan

Dagang

Produk/barang
Membeli    barang     dagangan    dan
menjualnya kembali

Manufaktur

Produk/barang
Membeli bahan baku, mengolahnya,
dan menjual produk jadi


B. Karakteristik Perusahaan Dagang

Kegiatan utama perusahaan dagang adalah membeli barang dagangan dari rekanan (supplier) dan menjualnya kembali kepada pembeli dan pelanggan.    Barang yang diperjual-belikan lazimnya disebut barang dagangan (selanjutnya disingkat BD). Contoh perusahaan dagang adalah supermarket, toko kelontong, toko buku, toko baju, dan dealer mobil.
Karakteristik perusahaan dagang adalah:


a.  Transaksi jual-beli BD merupakan aktivitas utama perusahaan

b.  Perusahaan lazimnya memiliki persediaan BD.

c.  Terdapat biaya yang terkait langsung dengan pendapatan, yaitu antara biaya untuk pembelian BD dan pendapatan dari penjualan BD.



C. Metode Pembelian dan Penjualan BD

Transaksi pembelian dan penjualan BD dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit. Transaksi tunai terjadi jika pembeli membayar tunai segera setelah transaksi disepakati. Sedangkan transaksi kredit terjadi jika pembeli membayar pada tanggal yang telah disepakati di masa datang.
Transaksi kredit lazimnya dilakukan antara pembeli dan penjual yang saling percaya dan sering bertransaksi. Transaksi kredit ini memunculkan utang dagang bagi pembeli dan piutang dagang bagi penjual.


D. Ketentuan-ketentuan Jual-Beli

Dalam jual-beli dikenal beberapa hal yang lazim berlaku. Berikut ini beberapa ketentuan yang sering digunakan di bisnis perdagangan.


D.1. Ketentuan tentang penyerahan barang

Jika lokasi antara penjual dan pembeli berjauhan, perusahaan harus mengeluarkan biaya pengiriman agar BD dapat diterima dengan baik di tempat  pembeli.   Untuk   itu   perlu   ditetapkan   pihak-pihak   yang   akan menanggung biaya pengiriman barang.
Terdapat tiga (3) ketentuan yang lazim, yaitu:

1.  FOB (free on board) shipping point; semua biaya pengiriman ditanggung oleh pembeli.
2.  FOB destination; semua biaya pengiriman ditanggung oleh penjual.

3.  CIF (Cost, Freight and Insurance); semua biaya pengiriman dan asuransi selama dalam perjalanan ditanggung oleh penjual.


D.2. Ketentuan tentang pembayaran kredit

Ketentuan yang  lazim  berlaku  di  penjualan kredit adalah tentang rentang waktu pembayaran utang dagang dan juga insentif potongan utang dagang yang ditawarkan agar pembeli membayar lebih cepat.


Terdapat dua (2) macam ketentuan yang lazim digunakan, yaitu:

a. 2/10, n/30; ketentuan yang menyatakan bahwa potongan utang akan diberikan sebesar 2% apabila pembeli melunasi utang dalam jangka waktu 10 hari, dan pembeli harus melunasi utang dalam jangka waktu
30  hari  sejak  terjadi  transaksi  jual-beli.  Angka-angka  di  atas  dapat diubah sesuai kebijakan yang ditetapkan perusahaan.
b. EOM (end of month); ketentuan yang menyatakan bahwa pembeli harus melunasi utang dagang paling lambat pada tanggal terakhir di bulan terjadinya transaksi jual-beli.


D.3. Ketentuan tentang retur dan pengurangan harga

Jika BD yang dikirim tidak sesuai dengan pesanan atau rusak maka pembeli dapat mengembalikan (retur) BD tersebut ke penjual. Ada kalanya pembeli meminta pengurangan harga kepada penjual jika BD yang diterima tidak sesuai dengan pesanan. Retur & pengurangan harga dapat terjadi di transaksi pembelian dan penjualan secara tunai ataupun kredit.


D.4. Ketentuan tentang potongan harga

Terdapat dua (2) macam potongan harga, yaitu;

1.  Potongan  tunai   (cash   discount);   diberikan   kepada   pembeli   karena melakukan pembelian secara tunai
2.  Potongan dagang (trade discount); diberikan kepada pelanggan karena membeli banyak BD. Potongan dagang ini langsung dikurangkan dari harga sehingga tidak perlu akun tersendiri di akuntansinya.


E. Transaksi Barang Dagangan

Perusahaan   dagang    melakukan   transaksi pembelian       BD    dan transaksi  penjualan   BD.   Transaksi   pembelian   BD   lazimnya meliputi pembelian tunai/kredit, pembayaran biaya angkut pembelian, retur & pengurangan  harga pembelian, dan potongan  pembelian. Sedangkan transaksi penjualan BD lazimnya meliputi penjualan tunai/kredit, retur & pengurangan harga penjualan, dan pemberian potongan penjualan.




F. Akuntansi di Perusahaan Dagang

Perbedaan utama perusahaan dagang dari perusahaan jasa adalah terjadinya transaksi jual-beli BD. Oleh karenanya, akuntansi di perusahaan dagang berbeda dari di perusahaan jasa dalam empat (4) hal berikut ini:
1. Penyediaan informasi keuangan tentang persediaan barang dagangan.

2. Penyediaan  informasi  keuangan  tentang  harga  perolehan  dan  harga pokok penjualan BD.
3. Penyediaan informasi keuangan tentang laba kotor (gross profit).

4. Penyediaan informasi tentang transaksi pembelian dan penjualan BD. Pencatatan  transaksi-transaksi    lainnya   di   perusahaan   dagang   pada dasarnya sama dengan pencatatan yang dilakukan di perusahaan jasa.


F.1. Pencatatan informasi persediaan BD

Terdapat  2  (dua)  metode  pencatatan  akuntansi  untuk  persediaan barang dagangan, yaitu:
1. Metode   periodik   (disebut   juga   metode   fisik);   pencatatan   di   akun Persediaan Barang Dagangan (selanjutnya disingkat PBD) dilakukan hanya pada akhir periode. Transaksi pembelian dan penjualan BD selama periode berjalan tidak dicatat di akun PBD.
2. Metode perpetual (disebut juga metode kontinyu); pencatatan di akun PBD dilakukan setiap terjadi transaksi pembelian maupun penjualan barang         dagangan.              Pada           saat    terjadi            penjualan   BD,   harga   pokok penjualan dihitung dan dicatat di akun Harga pokok penjualan (HPP).


Peraga  2.  berikut  ini  memberi  gambaran  sekilas  perbedaan  antara pencatatan metode Periodik dan metode Perpetual.



Peraga 2: Metode Perpetual vs. Metode Periodik


No.

Dasar Perbedaan

Metode Perpetual

Metode Periodik
01
Dasar pencatatan
Setiap jual beli BD di catat di akun PBD
Pencatatan      akun  PBD

hanya di akhir periode
02
Transaksi pembelian
Akun PBD di debet
Akun Pembelian di debet
03
Transaksi pembayaran biaya angkut  pemb.
Akun PBD di debet
Akun       Biaya      angkut pembelian di debet
04
Transaksi      retur      &

pengurangan pemb.
Akun PBD di kredit
Akun Retur&pengurangan pembelian di kredit
05
Transaksi  penerimaan potongan pembelian
Akun PBD di kredit
Akun Potongan pembelian di kredit
06
Transaksi penjualan
Akun PBD di kredit, & Akun HPP di debet
Tidak ada pencatatan ke akun PBD dan HPP
07
Jurnal penyesuaian
Tidak ada jurnal penyesuaian
Terdapat jurnal penyesuaian akun PBD dan HPP(atau ILR)


F.2. Penentuan Harga Perolehan dan Harga Pokok Penjualan BD

Harga   perolehan    (kos)   BD    menggambarkan    biaya-biaya    yang dikeluarkan  perusahaan  untuk  memperoleh  BD.  Harga  perolehan  BD antara lain terdiri dari harga beli, biaya angkut pembelian jika ditanggung perusahaan sebagai pembeli, biaya asuransi, pajak penjualan, maupun berbagai                 potongan       dan                      pengurangan pembelian (mengurangi       harga perolehan). Pada dasarnya, harga perolehan BD meliputi semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh BD sampai dengan siap dijual.
Harga pokok penjualan (selanjutnya disingkat HPP) menunjukkan harga perolehan dari BD yang telah terjual. HPP menginformasikan tentang harga perolehan BD yang telah terjual kembali selama periode.



F.3. Penghitungan Laba Bruto

Salah  satu  informasi  penting  yang  diperlukan  adalah  informasi tentang laba bruto (gross profit/margin). Laba bruto merupakan selisih antara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan (HPP). Laba bruto ini mencerminkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari transaksi BD. Biaya operasional yang dianggap kurang terkait langsung dengan penjualan BD diperhitungkan secara terpisah.


F.4. Penyediaan Informasi Transaksi BD

Berbagai jenis transaksi BD ditampung di akun-akun secara terpisah agar dapat menyajikan informasi masing-masing transaksi BD secara detail. Menggunakan metode periodik, akuntansi perusahaan dagang menyajikan informasi tentang pembelian, biaya angkut pembelian, retur & pengurangan pembelian, potongan penjualan, dsb. Menggunakan metode perpetual, akuntansi perusahaan dagang menghasilkan informasi terkini persediaan BD dan HPP setiap saat.




KESIMPULAN



Perusahaan dagang membeli barang dagangan (disingkat BD) dari rekanan dan menjualnya kembali kepada pembeli dan pelanggan. Transaksi jual-beli ini dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit. Beberapa ketentuan yang lazim ditemui di dunia perdagangan antara lain FOB shipping point, FOB destination, 2/10,n/30, EOM, potongan harga, retur dan pengurangan harga.
kuntansi di perusahaan dagang menyediakan informasi keuangan yang lengkap dan akurat tentang transaksi barang dagangan. Terdapat dua (2) metode pencatatan persediaan barang dagangan, yaitu metode periodik dan metode perpetual. Pada akhir periode, akuntansi menyajikan informasi keuangan tentang harga pokok penjualan (HPP) dan laba yang khusus diperoleh dari transaksi jual-beli barang dagangan (laba bruto). Di samping itu, perusahaan dagang menyajikan informasi keuangan tentang penjualan, potongan pembelian, retur & pengurangan pembelian/penjualan, dsb.


Kata-kata Kunci

01.    Perusahaan dagang             06.     Retur & pengurangan pembelian

02.    2/10,n/30                           07.     Ketentuan tentang penyerahan BD

03.    Persediaan BD                     08.     Metode perpetual (kontinyu)

04.    Metode periodik (fisik)          09.     Harga perolehan BD

05.    Harga pokok penjualan       10.     Laba/margin bruto



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...