Berikut penulis postingkan tentang syarat, rukun dan sunnah khutbah jum'at. Karena di masyarakat ternyata masih banyak kita jumpai khatib jum'at yang dalam menyampaikan khutbahnya masih banyak kekurangan, langsung aja dan semoga bermanfaat:
Syarat-Syarat Khutbah
1. Khatib harus
suci dari hadats, baik hadats besar maupun hadats kecil.
2. Khatib harus
suci dari najis, baik badan, pakaian, maupun tempatnya.
3. Khatib harus
menutup auratnya.
4. Khatib harus
berdiri bila mampu.
5. Khutbah
harus dilaksanakan pada waktu dzuhur.
6. Khutbah
harus disampaikan dengan suara keras sekira dapat didengar oleh empat puluh
orang yang hadir.
7. Khatib harus
duduk sebentar dengan thuma’ninah (tenang seluruh anggota badannya) di antara
dua khutbah.
8. Khutbah
pertama dan khutbah kedua harus dilaksanakan secara berturut-turut, begitu
pula antara khutbah dan shalat jum’ah.
9. Rukun-rukun
khutbah harus disampaikan dengan bahasa arab, adapun selain rukun boleh dengan
bahasa lain.
Rukun-Rukun Khutbah
- Khatib harus membaca Hamdalah, pada khutbah
pertama dan khutbah kedua.
- Membaca
syahadatain (dua kalimat syahadat)
- Khatib harus membaca Shalawat kepada Rasulullah
saw, pada khutbah pertama dan Khutbah kedua.
- Khatib harus berwasiat kepada
hadlirin agar bertaqwa kepada Allah, baik pada khutbah pertama maupun
khutbah kedua.
- Khatib harus membaca ayat Al-Qur’an pada salah satu dari dua khutbah.
- Khatib harus mendoakan seluruh kaum muslimin pada khutbah kedua.
Sunnah-Sunnah Khutbah
1. Khutbah
hendaknya disampaikan di atas mimbar, yang berada disebelah kanan mihrab.
2. Khatib
hendaknya mengucapkan salam, setelah berdiri di atas mimbar (sebelum
berkhutbah).
3. Khatib
hendaknya duduk sewaktu adzan sedang dikumandangkan oleh Bilal.
4. Khatib
hendaknya memegang tongkat dengan tangan kiri.
5. Khutbah
hendaknya disampaikan dengan suara yang baik dan jelas, sehingga mudah
dipahami dan diambil manfaatnya oleh para hadlirin.
6. Khutbah
hendaknya tidak terlalu panjang.
Begitulah hendaknya khutbah jum’ah disampaikan oleh khatib, dan lebih sempurna
lagi bila khatib berakhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari, agar dapat
menjadi suri tauladan yang baik bagi kaum muslimin, sebab ia adalah sang
pemberi nasehat, maka sudah sepatutnya bila berperilaku yang baik dan dapat
diteladani. Semoga kita senantiasa mendapatkan Hidayah dan Taufiq dari Allah
Ta’ala, Amin.
(Dari berbagai sumber)
Semoga bermanfaat!
wassalam.
Pak Mas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar